Menelusuri jejak sejarah kerajaan Mataram Islam di pulau Jawa dan Madura



Kesultanan mataram 1588-1681 yang didirikan oleh panembahan senopati 1588-1601 kemudian mataram Islam mengalami masa kejayaan pada pemerintahan mas rangsang bergelar sultan agung Hanyokrokusumo 1613-1645 hingga akhirnya tahun 1681 keraton mataram Islam dipindah ke Kartosuro .Jangka waktu 93 tahun Kesultanan mataram menguasai tanah jawa dan pulau madura telah banyak meninggalkan jejak sejarah yang eksotif bernilai historis tinggi yakni keraton kasunanan surakarta,yogyakarta dan keraton kesunanan cirebon .3 Keraton ini adalah salah satu peninggalan mataram Islam yang tetap langgeng hingga kini menjadi museum hidup bagi kehidupan masyarakat jawa saat ini.Menariknya ke 3 keraton ini berikut gaya arsitektur aneka ukiran eksotif yang menghiasi ke 3 keraton adalah ciptaan raja-raja mataram Islam.Istana taman sari ,sebuah taman rekreasi kerajaan dibangun 1758 juga bagian dari peninggalan mataram dan taman ini sebagai tempat bertapa raja,benteng pertahanan,pemandian keluarga kerajaan dan lainnya .Grebeg atau sekaten mauludan juga menjadi bagian tidak dilepaskan dari budaya mataram Islam yang digelar setiap bulan maulud dilingkungan keraton Yogyakarta,kasunanan surakarta,cirebon dan demak.Peninggalan sejarah mataram Islam yang tak kalah menarik yakni :bekas keraton kasunanan kartosuro berupa benteng selanjut kota gedhe bekas pusat kerajaan mataram Islam juga berupa benteng,makam raja-raja pendiri mataram Islam,pasar kota gedhe ,masjid kota gedhe adalah bagian penting dari peninggalan mataram Islam dimasa lalu.Kecamatan Matraman berlokasi dipropinsi DKI Jakarta dan kecamatan matraman diduga kuat sebagai tempat pertahanan pasukan mataram saat menyerang batavia . Tak heran sejumlah peninggalan sejarah mataram Islam masih dapat dijumpai yakni wayang orang betawi perpaduan budaya mataram dengan budaya betawi kemudian masjid agung matraman yang didalam masjid ini juga terdapat ornamen mataram yakni kalender dan lainnya awalnya bernama masjid agung mataram namun akhirnya diganti dengan masjid agung matraman.Peninggalan mataram Islam dapat pula dijumpai kawasan kecamatan plered,bantul,Yogyakarta berupa situs masjid kauman seperti bekas benteng masjid kuno,talud air,makam kuno dan situs keraton plered yang diduga kuat kawasan ini sebagai bekas kawasan keraton plered masa mataram Islam.Budaya mataram Islam berpengaruh pada bahasa sunda priangan yang gaya bahasanya lebih halus seperti bahasa jawa dampak dari hubungan kekerabatan antara kerajaan sumedang dengan kerajaan mataram Islam.Peninggalan sejarah mataram Islam cukup menarik kalender yang umumnya tanggal tarikh islam dan nasional semenjak mataram Islam berkuasa ditanah jawa kalender tidak hanya tarikh islam namun dikembangkan secara revisioner dengan mempadukan sistem kalender yang bertarikh Islam dan kalender jawa dan tetap diterapkan hingga sekarang. Puncak suroloyo dikawasan pegunungan menoreh tepatnya didusun keceme,gerbosari,samigaluh,kulon progo,Yogyakarta diduga kuat sebagai tempat pertapa sultan Agung Hanyokrokusuma tempat menerima wangsit menjadi raja mataram sehingga tempat ini menjadi kiblat pancering bumi.Astana imogori,sebuah tempat pemakaman yang dibangun sultan agung merasa ajalnya sudah dekat ,maka Ia membangun tempat pemakaman keluarga raja-raja mataram Islam.Petilasan sejarah mataram Islam adalah sistem pertanian dikawasan pesisir pantura dengan membangun lumbung-lumbung padi sebagai tempat penyimpanan beras ataupun padi dan lumbung padi tetap diterapkan hingga sekarang .Peninggalan sejarah mataram Islam yang unik yakni sistem feodal tetap berlaku hingga sekarang.Jejak sejarah mataram dipulau madura juga dapat dijumpai museum dikota pemakasan berupa keris dan beberapa senjata yang dipergunakan saat menaklukan pulau madura .Selain itu, sejumlah peninggalan sejarah mataram Islam cukup mem

Belum ada Komentar untuk "Menelusuri jejak sejarah kerajaan Mataram Islam di pulau Jawa dan Madura"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel