Menengok Kembali Kotagede Yogyakarta, Peninggalan Kerajaan Mataram Islam




Kotagede, sebuah kecamatan dikota Yogyakarta yang dahulu terkenal sebagai ibukota Kerajaan Mataram Islam  didirikan oleh Sultan Agung.

Ratusan tahun telah berlalu kini berkunjung ke Kotagede banyak mengalami perubahan besar.Sisa-sisa peninggalan sejarah kerajaan Mataram Islam sebagian  masih berdiri dengan megahnya menyambut siapapun yang datang ke wilayah ini .

Kotagede memiliki cirikhas.keunikan,berbeda berbeda dari wilayah yang ada di Yogyakarta.Kotagede  dikenal sangat  kental dengan  tradisi adat dan budaya lokal yang unik dan istimewa sehingga Kotagede terkenal sebagai pusat wisata dan budaya .

Kota wisata 

Ketika berkunjung ke Kotagedhe kota ini berbagai macam obyek wisata bisa dijumpai .Beragam wisata hingga wisata budaya ada di kota ini mulai dari wisata kerajinan,kuliner hingga wisata budaya seperti gedung bersejarah yang megah.

Wisatawan dapat bereksplorasi dengan menikmati keindahan aneka kerajinan tangan, aneka kuliner khas Kotagedhe yang bercita rasa tinggi. Atau melihat dari dekat kawasan obyek wisata bersejarah atau the old capital city yang menyimpan sejarah mengenal lahirnya Mataram Islam .

Berburu kerajinan perak 

Sensasi lain dari Kotagede yakni aneka kerajinan perak yang dibuat masyarakat setempat yang sebagian besar mata pencaharian sebagai pengrajin perak.

Kerajinan perak menjadi cirikhas kota gedhe sehingga dijuluki kota perak kemudian ketika wisatawan memasuki kawasan kotagedhe wisatawan dapat langsung menikmati berbagai cinderamata yang dibuat dari bahan dasar perak beragam bentuk,jenis banyak tersedia ditempat tersebut disepanjang jalan utama kotagedhe seperti anshor silver.tom silver atau diteras rumah penduduk dengan jenis,harga beraneka ragam.

Masyarakat Kotagedhe dikenal sebagai pengrajin kerajinan almunium dan perak sejak abad ke 16 pada masa pemerintahan Panembahan Senopati yang tetap bertahan hingga sekarang.

Industri kerajinan perak yang berada di Kotagedhe menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kotagedhe sekaligus menjadi cirikhas daerah Kotagedhe hingga akhirnya Kotagedhe dijuluki Kota perak .

Ketika wisatawan memasuki kawasan Kotagedhe wisatawan dimanjakan sensasi beragam kerajinan perak yang eksotis berada sepanjang jalanKotagedhe.

Sepanjang jalan utama kawasan Kotagedhe dari jalan Kemasan sampai jalan Tega Gendu terlihat berjajar toko-toko yang menjajakan beragam kerajinan perak.

Kawasan sepanjang jalan utama wisatawan dapat melihat dari dekat kerajinan perak di galeri,toko silver mulai Tom silver,HS silver,Anshor silver dan toko perak yang dipajang teras depan rumah penduduk dengan jenis,harga yang beragam .

Ketika wisatawan menjelajah kawasan Kotagedhe wilayah ini dihiasi ornamen beragam kerajinan perak dan kini kerajinan perak menjadi identitas Kotagedhe. Pusat kerajinan perak atau obyek wisata kerajinan perak yang ada di wilayah Kotagedhe menjadi menu pilihan utama atau tujuan wisata .

Kerajinan perak yang ada di Kotagedhe telah lama menjadi mata pencaharian sejak lama secara turun temurun dari generasi ke generasi ini sudah terkenal hingga mancanegara .

Beragam produk seni kerajinan perak yang dihasilkan tangan telaten warga Kotagedhe mulai cincin,giwang,miniatur becak,kapal,andong sampai hewan yang eksotis.

Harga jual kerajinan perak di Kotagedhe bervariasi tergantung besar kecil,penggunaan bahan baku sampai kerumitan pengerjaan membuat perak.Pusatkerajinan perak yang ada di Kotagedhe ini kemudian disebut sebagai Jewellery of Jogja

Keistimewaan dan keindahan lain daro Kotagedhe yakni kawasan obyek wisatawan bersejarah.Ketikaberkunjung ke Kotagedhe menjumpai deretan bangunan tua yang dibangun sekitar tahun 1930dengan berbagai bentuk,arsitek yang unik dan berbeda membuat wisatawan bernotalgia dizaman dulu .

Melihat keindahan peninggalan sejarah

Wisatawan dapat mengeksplorasi dan melihat peninggalan sejarah atau tempat tempat yang banyak menyimpan sejarah.

Peninggalan sejarah yang bisa dijumpai di Kotagede  mulai situs istana Kotagede masjid agung kotagede,pasar kotagede hingga makam raja mataram .

Atau peninggalan sejarah Mataram yang lain seperti situs Watu gilang,keraton,benteng, rumah kanthil,rumah kalang atau Toponim perkampungan kuno .

Deretan peninggalan sejarah ini yang masih bertahan hingga sekarang .Hal ini menunjukan sebagai bukti Kotagede bekas wilayah Mataram dan memiliki tata ruang sebagai pusat kerajaan Mataram  Islam.

Pusat kuliner

Hal lain yang legendaris dan  menarik saat berkunjung ke Kotagede adalah kuliner .Kuliner khas Kotagede juga terkenal citarasa yang khas Ada beberapa jenis kuliner legendaris yang bisa dicoba saat berkunjung ke Kotagede.Tidak heran Kotagede menjadi salah satu pusat kuliner di Yogyakarta

Bakmi Mbah Gito

Bakmi Mbah Sugito salah satu kuliner khas Kotagedhe .Bakmi Mbah Sugito menawarkan beberapa menu mulai bakmi ,nasi goreng ,capcay dan ayam rica-rica.

Telur  bebek digunakan sebagai bahan dalam pembuatan bakmi Mbah Sugito membuat citarasanya yang khas .

Lokasi bakmi Mbah Sugito berada di Jalan Nyi Ageng Nis nomor 9',Rejowinangun ,Kotagedhe .Harganya terjangkau mulai dari Rp .25.000 dan Rp. 35.000 per porsi

Sate Karang Pak Prapto

Kuliner khas Kotagedhe yang cukup legendaris yakni Sate karang Pak Prapto. Menu utama dari sate karang Pak Prapto adalah sate sapi yang diberi lontong sayur.

Lokasi sate karang Pak Prapto berada di Lapangan Karang ,Kotagedhe .Harga satu porsi sate Rp .23.000.Lontong sayur Rp.10.000

Soto Lumayan Kang Sarman

Soto Lumayan Kang Sarman juga menjadi kuliner khas Kotagedhe .Soto milik Kang Sarman dikenal berkuah bening .

Lokasi soto Lumayan Kang Sarman berada di Jalan Kemasan ,Kotagedhe .Harga seporsi soto Lumayan Kang Sarman Rp.13.000  

Itulah kotagede yang dulu sebaga ibukota kerajaan Mataram Islam kini berkembang menjadi kota wisata dan budaya.Keindahannya telah  menghantarkan kota Gedhe  masuk dalam daftar 13 kota terindah Dunia versi CNN pada tahun 2019.

Belum ada Komentar untuk "Menengok Kembali Kotagede Yogyakarta, Peninggalan Kerajaan Mataram Islam "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel